Sabtu, 20 Juli 2013

Filled Under:

Cara Kerja Kompor Listrik Induksi

INDUCTION COOKER HD-4932 PHILIPS
(oden-houseware.com)

Kompor induksi adalah kompor listrik yang bekerja dengan prinsip induksi sehingga kompor tidak akan mengeluarkan panas tetapi masakan bisa cepat matang. Kok bisa? Karena kompor induksi ini diatur oleh sebuah chip mikro kontroler yang menggunakan energi listrik. 
Teknologi ini diadaptasi dari teknologi permanen elektromagnetik dari Jerman. Cara menggunakannya mudah saja. Cukup dengan menghubungkan kompor listrik ini ke listrik.
Meskipun temperaturnya panas, kompor listrik ini tidak akan berasa panas bila di pegang pancinya. Tetapi masakan Anda bisa cepat matang. Aneh bukan? 
Rahasianya terdapat pada panel yang terbuat dari bahan keramik. Sehingga bisa melawan suhu panas. Jadi meskipun dipegang dengan tangan tidak akan terasa panas. 
Kompor listrik ini hanya akan berefek panas pada dasar logam tempat Anda memasak.Kalau kawat konduktor dialiri arus listrik, maka di sekelilingnya akan terbentuk garis gaya magnet. Jika kawat konduktor itu dibentuk kumparan dan di dekatnya diletakkan materi yang dapat menghantarkan listrik (biasanya logam), maka logam tersebut akan menerima pengaruh garis gaya magnet lalu di dalam logam tersebut akan mengalir arus Eddy.

Nah, setiap logam biasanya memiliki hambatan listrik, dan arus yang mengalir dalam logam tersebut akan menghasilkan joule heating sebesar

 P = I² x R

di mana P adalah daya, I untuk arus, dan R untuk hambatan, daya inilah yang keluar sebagai panas dan proses yang berlangsung dan dinamai pemanasan lewat induksi.
Skema kerja kompor induksi
(ceriwis.com)


- Kelebihan Kompor Listrik :

1. Bertenaga (Powerful) dan Efisien

Pada kompor IH, energi yang terbuang hampir tidak ada, pengubahan energi listrik ke panas berlangsung dengan efektif. Sehingga dengan daya listrik lebih kecil, kompor IHmampu mendidihkan air lebih cepat dari kompor gas. Tapi, jika dibandingkan dengan sistem pembakaran seperti pada kompor gas yang menyebabkan daerah sekeliling panci juga ikut panas, sistem IH hanya memanaskan daerah sekitar alas. sehingga akan ada beberapa jenis masakan yang kurang cocok jika menggunakan sistem IH ini. kesimpulannya adalah: efektifitas panas yang dihasilkan di sini tidak selalu disertai dengan efektifitas dalam proses memasak.

2. Tidak mengeluarkan api

Berbeda dengan pemanasan yang menggunakan api, sistem IH yang tidak menggunakan api ini menghasilkan kemungkinan terjadi kecelakaan luka bakar yang rendah dan tingkat keamanan yang tinggi. selain itu, proses ini juga tidak memanaskan udara di sekitarnya, sehingga orang yang sedang berada di dekat alat masak IH tidak akan merasa kepanasan.

3. Mudah dalam mengatur temperatur

Melalui pengaturan jumlah arus listrik yang mengalir di kumparan, tingkat kepanasan IH dapat dengan mudah disesuaikan dengan panas yang dibutuhkan.

4. Tingkat keamanan yang tinggi

Hal ini sesuai dengan keuntungan nomer 2 di atas, karena tidak mengeluarkan api resiko luka bakar hampir tak ada. Resiko kebakaran karena jilatan api yang menari-nari karena angin jugabisa dikatakan mendekati nol. Selain itu, dalam keadaan kumparan teraliri arus listrik, permukaan IH tidak akan terasa panas jika disentuh dengan jari yang hanya akan teraliri listrik dalam jumlah kecil (dalam kondisi tidak sedang menggunakan logam seperti cincin, gelang, dkk). Tidak adanya proses pembakaran menyebabkan tidak adanya risiko terjadinya kekurangan oksigen dalam ruangan. Tapi ingat, menyentuh panci, wajan atau alat masak dalam keadaan panas tentu saja bisa menyebabkan luka bakar loh.

5. Ekonomis

Dengan kemampuan tak jauh berbeda dengan kompor gas, kompor induksi ini memerlukan lebih sedikit energi untuk keperluan yang sama sehingga tagihan listrik juga lebih murah.
Namun, untuk panci berbahan aluminium yang bertahanan listrik rendah, kurang cocok untuk kompor jenis ini.

6. Kompor Tetap Dingin

Adapun pada kompor induksi, energi listrik digunakan untuk menciptakan medan magnet, yang menginduksi wajan atau panci. Akibat induksi magnetik, molekul saling bertabrakan pada frekuensi tinggi. Friksi antarmolekul ini menciptakan panas secara cepat.

Di sini terlihat panci atau wajan itu sendiri yang berfungsi sebagai elemen pemanas. Ini lebih efisien karena memintas jalur perpindahan energi. Keunggulan lain, permukaan kompor tetap dingin saat digunakan. Yang memanas hanya wajan atau panci yang digunakan untuk memasak. Lebih aman, karena itu memperkecil risiko luka bakar akibat keteledoran pemakaian.
Berapa catu daya yang dibutuhkan? Relatif tinggi; bisa mencapai 1.700 watt. Namun itu bisa diatur hingga batas minimal 200 watt; meski durasi memasak menjadi lebih lama.

Sayangnya tak sembarang panci bisa digunakan. Perkakas dari aluminium, stainless steel, atau tembaga tak bereaksi terhadap medan magnet sehingga mesti dipensiunkan bila memutuskan beralih ke kompor teknologi baru ini. Biasanya kompor induksi dijual satu paket dengan wajan atau panci yang bersifat "ferromagnetik" seperti baja, besi, atau logam lain.

Meskipun demikian, jangan buru-buru membuang perkakas bekas. Bisa jadi panci lama masih berguna. Untuk mengujinya, dekatkan sebatang magnet pada panci. Jika menempel, berarti bisa digunakan pada kompor induksi meski efisiensinya mungkin lebih kecil. 


Perbandingan efisiensi tabung gas VS kompor induksi
Perhitungan penggunaan tabung gas :
1 tabung gas 12 kg harga : Rp.80.000,-/tabung
1 tabung bisa di pakai s/d 60 jam
Pemakaian dalam 1jam = Rp.80.000,- / 60jam = Rp.1350,-/jam

Perhitungan penggunaan kompor Induksi :
(TDL terbaru : Rp.793,-/kwh)
Pemakaian 500watt / jam
Pemakaian 1jam x 500watt = 500watt / 0,5kwh
Biaya = 0,5kwh x Rp.793 = Rp.396,5/jam

Sumber : Berita Fajar