Senin, 14 Januari 2013

Filled Under:
,

Piring ...

Puisi piring

Mencuci piring ini, terbayang juga sisa
makan hati nembus malam samudera.
Bekas sabun ini, melekat juga kenangan
berembun: otak yang hancur sehabis lapar
berdentum!
Memecah piring ini, terbayang juga sisa
Pesawat tak bernama nembus cakrawala. Lepas
alun ini, masih saja gelombang lain beralun
beling dan belang subur nyerap dalam belum!
Aku debu beling debu belang, di sini dan ini
Otakku penuh sabun. Tapi tak juga tercuci daki.
Dan pada mesin waktu masih kudengar nyanyi nasi.
Dalam piring rindu kunyahan gigi. Lalu sunyi:
         ( Hamid Jabar )