Transformasi alat-alat memasak masa kini ~ About Houseware

Dewasa ini tentu kita mengenal peralatan rumah tangga yang berbahan alumunium, stainless, plastik, teflon, nylon, dll. Tapi tahukah Anda, bahwa peralatan saat ini merupakan transformasi dari peralatan yang digunakan oleh nenek moyang kita?
Berikut ulasannya :

1. Irus atau Centong
Irus merupakan alat memasak dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Alat ini digunakan untuk mengaduk sayur-sayuran ketika memasak menggunakan panci. Irus biasanya terbuat dari batok kelapa, sedangkan gagangnya biasanya menggunakan kayu seperti kayu sonokeling atau kayu nangka.

Irus batok kelapa
(http://originaltraditional.blogspot.com)

Saat ini penggunaan irus sudah semakin jarang karena hadirnya produk-produk dari stainless dan alumunium. Masyarakat modern sudah mulai menggantikan irus batok kelapa dengan irus stainless/nylon dengan sebutan sendok soup.

Sendok soup
(http://oden-houseware.com)

2. Kendi atau Gogok
Kendi adalah tempat air seperti teko yang terbuat dari tanah liat. Kendi dikenal di seluruh dunia dan berkembang di Mesir, China, Jepang, Thailand dan Indonesia. Kendi memiliki 2 macam jenis yaitu polos dan bercorak. Kendi dimanfaatkan untuk minum dan upacara adat Jawa dan dikenal dengan sebutan gogok. Kendi ada yang dapat digunakan untuk memasak air secara langsung di atas kompor.

Kendi atau Gogok
(http://hanimalkamdotorg.wordpress.com)

Masyarakat saat ini, bahkan termasuk kita, mungkin ada yang tidak mengenal atau menggunakan perabot yang satu ini. Kita lebih akrab dengan teko, ketel (kettle), teko listrik, dsb. Bahkan ada juga teko yang dapat berbunyi jika air yang dimasak sudah mendidih. Ada juga teko listrik, yang menjadi salah satu ikon masyarakat urban.

Teko bunyi alumunium
(http://oden-houseware.com)

Teko listrik
(http://oden-houseware.com)

3. Wajan cekung atau Kuali gerabahWajan cekung merupakan alat memasak dari Jawa Tengah dan sekitarnya yang terbuat dari tanah liat. Benda ini dibuat pada jaman sebelum ditemukannya alat memasak dari bahan logam. Biasanya alat ini digunakan untuk menggoreng makanan tradisional seperti gudeg, dll. Selain itu alat ini juga digunakan untuk memasak tanpa minyak goreng, yang disebut sebagai menggoreng sangan. Alat ini telah digunakan sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Kuali tanah liat
(http://www.galerikerajinanindonesia.com)

Wajan penggorengan atau kuali saat ini berbahan dari alumunium, stainless, teflon, ceramic, dan yang paling baru adalah marble.

Chef wok teflon
(http://oden-houseware.com)

4. Cepon atau Bakul (Wakul)Cepon bentuknya seperti kerucut terbalik tapi dengan alas datar, tidak lancip diameter kira-kira 30cm dan berguna sebagai wadah beras yang sudah bersih maupun yang sudah dibersihkan dalal proses memasak nasi dan juga sebagai wadah penyajian nasi yang sudah matang. Cepon yang ukurannya lebih besar disebut wakul. Umumnya terbuat dari bambu yang dianyam.

Wakul nasi
(http://prinxmas.jogjaplaza.com)

Bentuk wakul modern beragam, karena disesuaikan juga kepada kebutuhan masing-masing. Bahannya lebih populer yang berbahan stainless dan plastik.

Wakul nasi stainless
(http://www.blibli.com)

Rice bucket 33 lt
(http://oden-houseware.com)

5. KukusanKukusan terbuat dari kulit bambu yang dianyam berbentuk kerucut lancip dan digunakan dengan cara terbalik. Kukusan digunakan untuk menanak nasi dan dipasangkan dengan dandang. Kukusan merupakan peralatan dapur tradisional yang sampai sekarang masih banyak kita temukan terutama di desa-desa.

Kukusan bambu
(http://masterpieces.asemus.museum)

Kukusan stainless saat ini populer digunakan karena desainnya yang fleksibel dapat digunakan untuk panci-panci berukuran tertentu.

Steamer stainless
(http://forums.equipped.org)

6. KendhilKendhil merupakan alat tradisional dari daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Dipergunakan sebagai alat memasak beras dan air. Memasak dengan menggunakan kendhil biasanya menggunakan bahan bakar arang atau kayu bakar, jadi panas yang dihasilkan sifatnya tidak merata pada permukaan bidang dalam wadahnya namun menghasilkan nasi yang pulen dan lezat. Selain itu, kendhil juga dapat menjaga kualitas cita rasa masakan, contohnya gudeg dan nasi liwet.